Romance, Short Story

The Flower Trilogy; Sunflower- Part 8

 

I know i’m late… Im so sorry T___T

Title: The Flower Trilogy; Sunflower- Part 8

Character: Cho Kyuhyun

Lee Joon-a

Dear Joon-a.

Saat kau membaca ini, mungkin aku sudah dalam penerbangan pulang. Maaf aku tidak menghubungimu langsung. Saat ini mungkin kau sedang merayakan kemenanganmu dan aku tidak ingin mengganggumu—ya, aku yakin kau pasti menang, Lee Joon-a.

Lee Joon-a, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu. Dan tidak pernah sehari pun selama dua tahun ini saat aku bangun dan tidak menyesali perbuatanku. Aku melewatkan terlalu banyak hari dan tahun saat aku bisa memintamu untuk bersamaku, memelukmu kapapun aku mau, hidup bahagia bersamamu, kita bisa memiliki anak- anak, kita bisa memiliki seorang putri dan dia pasti akan secantik dirimu. Aku bisa menggenggam tanganmu saat aku lelah, dan aku bisa melihat wajahmu setiap hari saat aku bangun pagi. Tapi aku menyia- nyiakannya. 

Aku terlalu egois dan picik. Kau benar, aku memang bodoh, Lee Joon-a. Aku terlalu tenggelam dan fokus pada hal lain, tapi aku tidak melihatmu di depanku yang menderita dan membutuhkanku. Aku mengesampingkan perasaanku sendiri untuk melindungi keluargaku. Tapi kau juga keluargaku, dan orang yang paling penting dalam hidupku. 

Lee Joon-a, mungkin semua akan terasa lebih mudah bila kau bukan Lee Joon-a putri dari ibumu, atau aku bukanlah Cho Kyuhyun, putra dari orangtuaku. Aku juga sering memikirkannya. Tapi tidak ada yang perlu kita sesali dari hidup kita sekarang ini. Karena apapun dirimu, kau tetap Lee Joon-a, dan itu lebih dari cukup bagiku.

Joon-a—yah, kau adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidupku. Ketika aku menemukanmu yang sedang tersesat di taman bermain, ketika aku menolongmu saat kau jatuh di lapangan, setiap kau menangis marah karena aku menggodamu atau merusak mainanmu karena kau lebih memperhatikan mereka daripada aku, saat aku memelukmu semalaman dan menenangkanmu yang menangis di hari pemakaman ayahmu. Aku tahu kau adalah alasanku hidup, aku tahu hanya kau yang boleh menjadi ibu dari anak- anakku. Dan hanya kau yang kuijinkan untuk hidup denganku.

Maafkan aku, Lee Joon-a. Tapi di kehidupan lain, aku ingin kita berdua tetap terlahir kembali menjadi Cho Kyuhyun dan Lee Joon-a. Saat itu, aku akan menjemputmu dan membawamu tinggal bersamaku, aku tidak akan membiarkan ibumu menyentuhmu dan melukai perasaanmu, aku akan menepati semua janjiku, aku tidak akan membuatku merasa gelisah dengan kehadiran gadis lain, aku akan menunjukkan setiap hari bahwa aku mencintaimu, aku akan membuatmu menjadi gadis paling bahagia di dunia ini, sangat bahagia hingga kau harus memelukku setiap malam untuk memastikan apakah aku nyata atau tidak.

Lee Joon-a, sama seperti kau dan ayahmu, bagiku kau adalah matahari. Ke manapun dan apapun yang aku lakukan, hati dan pikiranku tetap mengikutimu. Tapi sekarang aku harus melepasmu—karena, aku ingin kau mencari mataharimu sendiri. Karena aku sadar; mengikatmu dengan pernikahan ini tidak akan membuatmu kembali padaku. Kau harus bahagia, di manapun, apapun yang kau lakukan, dan dengan siapapun kau berada.

Aku mencintaimu.

Cho Kyuhyun.

*

Lee Joon-a duduk terdiam di lantai—punggung bersandar di dinding lemari. Suasana di sekitarnya begitu hening dan sepi hingga dia bisa mendengar bunyi tetesan air dari keran tempat menyuci piring di dekatnya. Pagi ini dia terbangun dengan perasaan gelisah penuh ketidakpastian, tapi kini dia merasa… hampa. Sejak dulu Lee Joon-a tidak pernah pintar menunjukkan perasaannya. Apapun emosi yang sedang dirasakan Joon-a, dia akan menyembunyikannya dengan sikap angkuh atau sikap tidak perdulinya. Seberapa besar kemarahan dan kesedihannya, dia tidak pernah membiarkan orang lain melihatnya.

Seberapa besar dia merindukan seseorang, ataupun menginginkan sesuatu, dia tidak akan pernah menunjukkannya. Karena Lee Joon-a takut pada akhirnya dia akan kecewa, dan Joon-a lelah dengan perasaan itu. Dia lelah menjadi sosok yang lemah dan dipengaruhi oleh semua orang di sekitarnya. Dia ingin menjadi seorang wanita yang kuat dan tak bisa diintimidasi oleh apapun, siapapun.

Tapi saat ini, sekarang ini, Lee Joon-a juga merasa lelah untuk menyembunyikan semua perasaannya.

Hatinya terlalu sakit dan dadanya terlalu sesak untuk bahkan sekedar bernapas. Rasanya seperti ada puluhan palu yang menghantam dadanya. Beberapa hari ini terasa seperti mimpi baginya; bisa melihat Cho Kyuhyun di dekatnya dan berbicara padanya, bahkan melakukan hal- hal yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya ketika mereka masih menjalankan peran mereka masing- masing. Di saat yang sama dia merasa bingung dengan perasaannya serta perasaan Cho Kyuhyun yang sesungguhnya.

Lee Joon-a terlalu fokus pada perasaannya sendiri, sehingga tidak menyadari bahwa Cho Kyuhyun juga sama menderitanya dengan dia. Bahwa bukan hanya Lee Joon-a yang terluka di sini.

Mereka berdua sama- sama menderita dan merindukan satu sama lain.

Kenyataan itu menghantam Lee Joon-a dan tidak ada lagi yang bisa ditahannya—air mata itu terus mengalir tanpa henti, membasahi pipi dan bajunya. Tubuhnya bergetar karena keperihan dan kesedihan yang amat sangat.

Lee Joon-a sudah terbiasa menahan perih dan kesedihan di dadanya, dia bisa menahannya dan hidup baik- baik saja dengan semua itu.

Tapi sekarang, ketika mengetahui bahwa Cho Kyuhyun juga terluka, itu malah membuatnya merasa sangat kecewa dan sakit, jauh lebih sakit daripada menanggung kesedihannya sendiri. Membayangkan bahwa Kyuhyun menjalani penderitaan dan penyesalan selama dua tahun ini malah membuatnya terpukul.

Apakah ini karena…

Joon-a masih menghabiskan saat hening itu dengan berurai air mata dalam diam, seolah tidak bisa lagi menanggung rasa sakitnya. Tapi kenyataan kemudian menghantamnya.

Cho Kyuhyun akan pergi.

Dan Lee Joon-a tidak tahu kapan lagi mereka akan bertemu.

Atau bahkan mungkin tidak lagi. Pria itu telah menyerahkan surat cerai mereka padanya untuk ditandatangani. Joon-a hanya perlu menandatanganinya dan itulah akhir dari kisah panjang mereka. Mungkin mereka akan menjadi orang asing lagi yang menjalani hidup masing- masing. Takdir mereka mungkin akan kembali dipertemukan, tapi bagaimana kalau tidak? Lee Joon-a sudah lelah menduga- duga dan berharap, dia ingin semuanya pasti.

Apakah… Kyuhyun benar- benar telah menyerah padanya?

*

“Pastikan mereka mengirim laporannya padaku besok malam,” perintah Kyuhyun sambil menandatangani beberapa lembar kertas di atas map kulit hitam, “dan pastikan mereka mengirimkannya dalam bahasa inggris.” Kalimat terakhir diucapkan Kyuhyun dengan penuh penekanan. Terakhir kali mereka mengiriminya laporan dalam bahasa Prancis, Kyuhyun harus berkutat dengan alfa link semalaman karena sudah terlambat menghubungi penerjemah di tengah malam. Dia bisa sedikit berbahasa prancis, tapi tidak begitu fasih sampai bisa membaca puluhan lembar laporan.

Asisten Choi terkekeh kecil sebelum mengambil map kulit hitam itu. Saat ini mereka sedang duduk menunggu di kafe dekat gerbang keberangkatan.

“Dan Asisten Choi,”

“Ya, Direktur Cho?”

“Beristirahatlah selama tiga hari. Kau bisa masuk kantor lagi minggu depan,”

Asisten Choi mengedip- ngedipkan mata. Seperti baru saja mendengar mantra yang tidak pernah dia dengar sebelumnya. Ya, dia tidak pernah mendengar kalimat itu selama beberapa tahun mengabdikan diri pada pria yang sangat perfeksionis dan dingin di hadapannya ini. Presiden Direktur Cho sangat mengutakaman profesionalisme dan meskipun asisten Choi beberapa kali mendapatkan kelonggaran, dia tidak pernah mendapatkan kesempatan libur selama tiga hari yang entah dari mana datangnya.

“T—tapi” Asisten Choi masih terperangah dan bingung tapi dia merasa setidaknya harus segera memberikan tanggapan, “apa saya boleh tahu alasannya? Maksud saya—“

“Anggap saja itu sebagai ungkapan terima kasihku,” ucap Kyuhyun. Suaranya masih dingin tanpa nada tapi terdengar sedikit lebih bersahabat, “Kau telah melakukan banyak hal untukku.”

“…”

“Kau juga telah bekerja keras membantuku menemukan Joon-a dan memastikan dia baik- baik saja selama dua tahun ini,”

Asisten Choi terdiam. Ini sama sekali sulit dimengerti. Dia memang melakukan semua perintah itu dengan patuh dan dalam diam tapi dia memiliki pertanyaan yang selalu ingin dia ungkapkan pada Cho Kyuhyun, meskipun tentu saja tidak pernah dilakukannya. Dia tidak ingin dipecat dari pekerjaannya.

“Aku memberimu waktu tiga menit untuk menanyakan apapun yang ada di dalam kepalamu.”

Sepertinya Cho Kyuhyun bisa membaca raut wajah Asisten Choi. Pria itu terkejut dengan apa yang Kyuhyun katakan—sempat menggelengkan kepala tapi kemudian terdiam, seperti sedang meredam perang batin yang berkecamuk. Antara ingin bertanya, atau tidak. Tapi ini kesempatan, dan asisten Choi tidak ingin melewatkannya.

“Kalau Anda begitu mencintainya, kenapa Anda tidak memberinya kesempatan untuk mencintai Anda?”

Kyuhyun terdiam. Anehnya, dia sama sekali tidak kelihatan terkejut dengan pertanyaan itu. Seolah- olah dia tahu kebingungan itulah yang selama ini mengusik benak asistennya. Ya. Asisten Choi melihat semuanya. Dia melihat Kyuhyun melewati malam- malam dengan kefrustasian, dia membantu Kyuhyun menemukan keberadaan Lee Joon-a, dan bahkan membantu pria itu melindungi Joon-a yang tinggal di benua lain secara diam- diam. Memastikan gadis itu baik- baik saja. Memastikan tidak ada satu orang pun yang mengganggunya. Dia menyaksikan Kyuhyun setiap hari menggunakan waktu kosongnya dengan meratapi foto- foto istrinya, seperti seorang penguntit.

Kyuhyun tidak perlu melakukannya. Dia hanya perlu datang secara langsung dan meminta gadis itu untuk kembali bersama dengannya. Sejujurnya, Asisten Choi tidak pernah melihat hubungan yang begitu menyiksa seperti ini. Mereka saling mencintai tapi di saat yang bersamaan mereka membatasi diri mereka masing- masing karena mengira perasaan mereka hanya akan melukai satu sama lain. Apakah orang- orang kaya selalu punya pola pikir sendiri? Kalau begitu, kasihan sekali mereka, batin Asisten Choi.

“Apakah masih ada kesempatan untuk orang sepertiku?” tanya Kyuhyun dengan tenang. Seolah dia baru saja menanyakan hal yang ringan. “Pria sepertiku, yang mengesampingkan gadis yang ia cintai demi hal- hal lain yang sempat ia pikir harus didahulukan. Pria sepertiku, yang dibutakan oleh masalah lain dan memilih untuk melukai gadis yang sangat dia sayangi?”

“Saat itu Anda masih muda. Semua orang bisa keliru, tapi kita bisa memperbaikinya.”

Kyuhyun terdiam.

“Itulah yang sedang aku lakukan sekarang.”

Ini benar- benar membuat Asisten Choi frustasi. Ingin rasanya ia menampar bosnya sendiri! Benarkah ini adalah Cho Kyuhyun, pria super jenius yang sudah berhasil menaklukkan puluhan perusahaan dan memimpin salah satu perusahaan terbesar di Asia? Kenapa otak jeniusnya tidak bisa menangani masalah sederhana seperti ini?

“Kau tahu, Asisten Choi?” ujar Kyuhyun lagi, kali ini suaranya kembali dingin dan mengintimidasi. “Aku tidak bisa membaca pikiran orang, tapi aku bisa mengartikan ekspresi dan sorot mata mereka.”

Detik kemudian wajah asisten Choi pucat dan Kyuhyun terkekeh. Senang rasanya bisa mengerjai orang lain.

“Saya masih punya satu menit lagi, Direktur Choi.” Ujar Asisten Choi lagi, kemudian bertanya tanpa menunggu tanggapan dari Kyuhyun. “Kalau begitu, kenapa Anda sedari tadi berdiri di gerbang ini sementara Anda bisa duduk tenang di lounge VVIP, seperti yang biasa kita lakukan?”

“…”

“Apakah Anda menunggu Nona Cho untuk menemui Anda? Dan, kenapa kita harus mematikan ponsel—”

“Waktumu sudah habis.” Ujar Cho Kyuhyun dingin dan tegas, menatap arloji di tangannya. Tepat saat itu bunyi dari pengeras suara terdengar, dan seorang wanita menginformasikan panggilan terakhir untuk penumpang pesawat dengan penerbangan menuju ke Seoul.

*

Lee Joon-a nyaris melompat keluar dari taksi setelah melemparkan uang ke kursi penumpang, menutup pintu dan segera belari menuju gerbang keberangkatan. Dasar Cho Kyuhyun tolol, kenapa dia harus mematikan ponselnya? Lee Joon-a merasa kehilangan kewarasannya karena pria itu bahkan tidak mau menerima telponnya! Benarkah dia ingin pergi dan menyerah? Benarkah dia tidak ingin lagi bersama dengan Joon-a?

Joon-a bisa merasakan peluh membasahi wajahnya dan nafasnya tersengal- sengal karena berlarian melintasi kerumunan menuju ke gerbang keberangkatan. Asisten Choi bahkan tidak mengaktifkan ponselnya!

Tidak…

Cho Kyuhyun…

Jangan pergi sekarang…

Joon-a tidak bisa membedakan peluh atau air mata yang saat ini menggenang di pipinya. Beberapa orang yang dilewatinya menatapnya dengan heran tapi dia tidak perduli. Dia harus menghentikan Cho Kyuhyun!

Setelah berlarian jauh akhirnya dia berhenti di depan gerbang keberangkatan. Joon-a menatap ke sekelilingnya. Tidak ada Kyuhyun. Tidak ada asisten Choi. Joon-a menelan ludah dan menatap pengumuman di layar televisi yang menggantung di depannya.

Pesawat Kyuhyun telah pergi.

Cho Kyuhyun telah pergi.

Dan saat itulah Lee Joon-a hancur; jatuh bersimpuh dan menangis sejadi- jadinya. Tidak perduli pada kerumunan orang- orang asing yang berlalu lalang sambil menatapnya dengan heran.

Semuanya telah berakhir.

*

Seoul. 2019.

 

Suara stiletto yang menghentak lantai terdengar sangat jelas dan menarik perhatian. Wanita itu berjalan melewati kerumunan orang- orang yang menunggu. Siang itu situasi di bandara sangat ramai tapi ia tidak perlu repot- repot mengucapkan kata ‘permisi’ karena toh perhatian mereka segera tertuju pada dirinya begitu dia lewat dan dengan sendirinya berjalan menyamping, memberikan wanita itu jalan agar dia bisa lewat tanpa hambatan dan tidak berdesak- desakkan. Karena pria- pria tersebut berpikir bahwa wanita secantik itu tidak pantas berdesak- desakkan dalam kerumunan.

Langkah wanita itu terhenti ketika melihat seorang gadis yang berdiri tak jauh darinya, memegang papan putih kecil sambil melambai- lambaikan tangan penuh antusiasme kepadanya.

Di papan tersebut bertuliskan. Welcome. Miss Lee Joon-a.

Senyum simpul mewarnai wajahnya yang rupawan.

Ya, akhirnya setelah beberapa tahun, dia kembali ke negaranya.

*

“Kalau begitu, berapa lama kau akan tinggal di Seoul?”

“Tidak begitu lama,” Lee Joon-a berjalan ke arah lemari, menggantungkan gaun- gaunnya dengan ponsel menempel di antara telinga dan pundaknya. “Setelah urusanku selesai aku harus kembali ke Paris.”

“Oh,” suara pria terdengar dari ponselnya, “siapa orang Korea yang rela membuang uang yang luar biasa banyak untuk mendatangkan salah satu desainer ternama dunia secara langsung dan merancang gaunnya? Pasti mereka keluarga kaya raya dan pasti aku tahu siapa mereka.”

Joon-a mendengus kecil. “Bukankah kau terlalu berlebihan? Aku bekerja sama dengan salah satu perusahaan desain di sini tapi pelanggan itu bersikeras untuk menemuiku secara langsung jadi perusahaan itulah yang mengundangku. Lagipula, kerena mereka orang Korea, jadi harganya aku kurangi. Aku baik kan?”

Apa kau tahu siapa mereka?”

“Aku tidak tahu. Aku baru akan menemui mereka siang ini. Aku akan menghubungimu lagi setelah bertemu dengan mereka untuk memastikan apa kau mengenalnya.”

Pria di ujung sana tertawa. “Baiklah. Bye, Lee Joon-a.”

Joon-a tersenyum. “Bye, Siwon oppa.”

Joon-a mematikan ponselnya sebelum kemudian berjalan menuju ke beranda, menatap langit biru Seoul yang sangat dirindukannya. Ya. Dia rindu dengan mentari pagi Seoul, aroma kopi di kafe sederhana yang sering didatanginya. Maupun toko bunga sahabatnya yang sering dia kunjungi. Dan dia pasti akan mengunjungi mereka nanti.

Terlebih lagi…

Joon-a menutup kedua matanya.

Dia…

Dua tahun telah berlalu… dan dia tidak pernah mendengar kabar darinya selain dari yang dia tonton di televisi. Nomor itu tidak lagi bisa dihubungi dan satu- satunya yang membuat Joon-a merasa bahagia dan bahwa pria itu nyata adalah kenangan- kenangan tentang mereka dan surat terakhir yang dituliskannya untuknya.

Sekarang mereka berada di negara yang sama.

Akankah mereka bertemu?

*

“Mereka akan melangsungkan pernikahan dua bulan depan.” Jelas gadis yang tadi menjemput Joon-a di bandara sementara keduanya berjalan menyusuri koridor menuju lift.

“Apa kau tahu siapa mereka?” Perusahaan yang bekerja sama dengan Joon-a memintanya datang secara langsung dan mengatakan bahwa pelanggan mereka meminta ini dirahasiakan dulu karena perniakahan ini masih bersifat rahasia. Karena itulah mereka tidak bisa mengirim informasi tentang mempelai pengantin itu melalui e-mail atau semacamnya. Joon-a tahu tipe- tipe pelanggan seperti ini. Biasanya mereka berasal dari kelas atas atau tokoh- tokoh tersohor yang dikenali semua orang. Pernikahan itu tidak boleh diketahui sebelum mereka mengumumkannya secara langsung.

“Aku juga belum tahu, Nona Lee. Miss Ashley bilang itu bersifat rahasia karena pernikahan ini belum diketahui orang- orang. Sepertinya mempelai prianya berasal dari keluarga tersohor dan pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia,” ujar gadis itu dengan nada setengah menggosip.

Joon-a mengangguk. Kalau begitu hubungan mereka juga rahasia. Mengapa?

“Tapi aku sempat mendengar desas- desusnya… katanya prianya sudah pernah menikah… dan kabar hubungan pernikahan pertamanya tidak begitu jelas. Karena itu mereka akan mengumumkannya sekaligus dengan kabar penikahan yang baru ini.”

Cih. Apakah Joon-a sedang melibatkan dirinya sendiri dalam drama? Bagaimana bisa memberikan dua kabar mengejutkan sekaligus? Pria macam apa yang mau- mau saja hidupnya diatur oleh pers dan masalah seperti ini? Lee Joon-a tenggelam dalam pikirannya hingga tidak sadar bahwa mereka sekarang telah sampai di depan pintu mahogany besar dengan ukiran yang indah di tengah dan pinggir pintu.

“Silahkan masuk, Nona Lee. Fighting!” ujar gadis itu antusias sambil mengancungkan tangannya. Joon-a tersenyum dan menggumam terima kasih. Gadis itu tersenyum senang kemudian membukakan pintu untuk Joon-a.

Begitu pintu terbuka dan Joon-a melangkah masuk, dia melihat beberapa wanita yang langsung berdiri dari sofa tempat mereka duduk. Dan punggung seorang pria yang saat ini sedang menghadap ke jendela raksasa.

“Miss Lee Joon-a,” ujar wanita cantik nan anggun di depannya, yang Joon-a asumsikan sebagai Miss Ashley. Seorang wanita yang tak kalah cantik juga berdiri dan tersenyum senang padanya tapi bukan itu yang menjadi perhatian Joon-a.

Perhatiannya saat ini adalah punggung pria yang saat ini sedang membelakanginya.

Deg.

Sepertinya jantung Joon-a baru saja berhenti berdetak.

Pria itu pun segera berbalik ketika Miss Ashley menyebut namanya dan detik berikutnya.

Sepasang mata cokelat gelap itu menatapnya dengan keterkejutan yang sama.

Cho Kyuhyun.

*

Rasanya dunia ini berputar dengan arah yang terbalik. Langit berada di kaki mereka. Tepatnya Joon-a tidak merasa bahwa saat ini dan tempatnya berada sekarang ini, terlebih lagi pria yang berada di hadapannya saat ini adalah nyata. Tidak, walaupun itu nyata, dia tidak ingin mempercayainya. Ini terlalu kejam untuk menjadi kenyataan. Dia bisa mendengar suara antusias dari Miss Ashley ataupun gadis cantik yang saat ini berada di samping Kyuhyun.

“C—Cho Kyuhyun.” Gumamnya Joon-a pelan.

Kyuhyun pun terlihat sama terkejutnya—bahkan mungkin lebih terkejut lagi. Selama beberapa detik yang menegangkan mereka saling menatap satu sama lain, seolah hanya mereka berdualah di ruangan itu dan Miss Ashley ataupun gadis itu tidak ada lagi. Tidak. Joon-a berharap mereka tidak ada.

Tidak. Ini tidak bisa dipercaya.

Sepertinya mempelai prianya berasal dari keluarga tersohor dan pemilik salah satu perusahaan terbesar di Asia.

Katanya prianya sudah pernah menikah… dan kabar hubungan pernikahan pertamanya tidak begitu jelas. Karena itu mereka akan mengumumkannya sekaligus dengan kabar penikahan yang baru ini.

Jadi… pria itu adalah Cho Kyuhyun?

“Oppa—kenapa kau diam? Cepat sapa dia, dia adalah Miss Lee Joon-a, perancang yang ingin sekali aku temui!” suara riang gadis cantik itu bahkan tidak mampu memecahkan intensitas tatapan mereka tapi bukan berarti itu luput dari perhatian Joon-a.

Jadi… Kyuhyun akan menikah lagi dengan gadis ini? Joon-a melirik gadis itu. Gadis cantik itu menepuk pundak Kyuhyun memperingatkan tapi sepertinya Kyuhyun masih terlalu terkejut untuk bereaksi, menatap Joon-a dengan ekspresi tidak percaya.

Demi Tuhan. Cho Kyuhyun akan menikah lagi? Karena itulah dia tidak lagi menghubungi Joon-a?

Kenyataan itu menghantamnya dan pukulannya terlalu besar bahkan untuk dibilang sebagai sebuah kejutan. Ini sangat memukul Joon-a. Dia sama sekali tidak siap untuk berita ini. Dua tahun telah berlalu. Dia memang terlalu naïf—di tengah kegelisahannya tidak pernah terbersit bahwa Kyuhyun mungkin telah membuka lembaran baru dan menikah dengan wanita lain. Bahwa Kyuhyun mungkin telah melupakannya.

Bahwa Kyuhyun mungkin telah lelah menunggunya.

Dan semua pemikiran itu menimbulkan efek luar biasa yang tidak bisa menahannya, hingga pandangannya mengabur dan dadanya sesak.

Ini sangat kejam untuknya.

“Oh—Nona Lee? A—apa yang terjadi?” tanya Miss Ashley terkejut melihat perancang yang sudah mereka tunggu dari tadi kini berlinang air mata.

“Nona Lee? Apa Anda baik- baik saja?” tanya gadis itu khawatir. Gadis itu terdengar sangat tulus dan khawatir hingga membuat rasa nyeri itu lebih tak tertahankan. Tolong jangan katakana bahwa Kyuhyun telah menemkan yang lebih baik dari dirinya.

Kyuhyun masih terdiam di tempatnya, menatap Joon-a dalam- dalam. Tidak bereaksi sama sekali. Siapa yang akan menyangka Joon-a—lah yang akan menjadi desainer—

Tapi tiba- tiba pintu di belakang Joon-a kembali terbuka.

Seorang pria berjalan masuk dan menutup pintu dengan tergesa- gesa. “Maaf semuanya—aku terlambat!”

Pria itu berjalan masuk dan menghampiri gadis itu.

“Yah—Lee Donghae! Kau mau mati! Aku sudah bilang padamu jangan terlambat!” protes gadis itu pada Lee Donghae. Sahabat baik Cho Kyuhyun.

“Maaf, jagiya—rapatnya benar- benar lama dan aku tidak bisa membuat alasan—“ Lee Donghae terdiam ketika menyadari kehadiran Joon-a.

“Lee Joon-a—ssi?” tanya Donghae terkejut.

Joon-a mengerutkan keningnya. Apalagi ketika melihat tangan Donghae yang sekarang ini bersandar di pinggang gadis itu. Gadis itu juga meletakkan tangannya di dada Donghae dengan lembut.

Tunggu. Lelucon apa ini?

Jadi… yang menikah lagi adalah… Donghae?

Astaga.

“Oh—Jagiya, kalian saling mengenal?” tanya gadis itu, terkejut.

Tapi sebelum Donghae sempat menjelaskan, Joon-a telah berbalik dan berlari meninggalkan ruangan sambil mengusap matanya.

Detik kemudian Cho Kyuhyun berlari mengejar Joon-a.

“Lee Joon-a!” panggil Kyuhyun.

*

 

“Apa- apaan ini?” tanya gadis itu bingung. Ruangan itu sekarang diliputi ketegangan karena peristiwa aneh yang baru saja terjadi.

“Wow.” Ucap Donghae. “Ada dua hal yang baru saja aku sadari sekarang.”

“Apa?”

Donghae menatap kekasihnya. “Pertama, Lee Joon-a sudah salah paham. Kedua, kita bisa mendapatkan diskon untuk gaunmu.”

 

To be continued..

Trooollll hahahahahahahaha… pasti ada yang udah nyesek dari setengah part ke bawah LOL

214 thoughts on “The Flower Trilogy; Sunflower- Part 8”

  1. aaaaa… ya ampun, udah dibuat nyesek ampe’ mewek pula. eeeh ternyata ZONK. ketipu😂
    Ta’kira kyu yg mau nikah, ternyata bukan ya. Syukurlah, ditunggu klanjutanya kk. smangat😚

  2. Kyakny joon-a slh phm…q kira jg kyu yg mau nikah lgi..g tauny lee donghae…smg stlh ini mrka bsa kmbli bersama

  3. Woooowww.. authoor yg ditunggu tunggu akhirnyaa datang jugaakk.. yeaaayyy…
    As alwys selalu punya cerita yg keren dan menarik… menarik bikin pembaca baper seketika, ketika harus tbc.
    Wkwkwkwkwkw….
    Penasaran gimana kelanjutan joona sama kyuhyun..
    Aku yakin sih mereka belum cerai.. ekwkwk
    Ayodooong balikan…
    Kembali bersama lagi, joona kan udah jadi desainer terkenal, berati impian dia ud tercapai, tinggal kehidupan dia sama kyuhyun deh ditungu happy ending ya..
    Hahahhahaaa semangat author….
    Selalu ditunggu dengan sabar cerita joona dan kyuhyun di next chapt yaa..
    Hehehe 😀

  4. Ahhhhhhh. Rasanya udah mau ikut mati aja. Kira aja setiap hari mikirin dia tiba ketemu mau nikah aja. Dan ternyata nyesek nya berbuah zonk. Tapi seneng sih. Hahaha😂

  5. Akhirnyaah updet jugaa
    Kak, padahal bagian setengah ke bawah itu aku udah siap mau maki-maki Kyuhyun loh. Enak aja dia kasih surat Joona begitu terus ditinggal nikah sama perempuan lain. Kan nyeseeek. Eh, tapi… ternyata… cuma salah paham.
    Kamu pinter banget, Kak baca jalan pikiran pembaca dan kasih kejutan alur yang nggak terduga.
    Aku tunggu part selanjutnya, Kak 😀

  6. Akhirnya update juga.. Padahal aku nunggu banget klanjutan ff ini, pokoknya ceritanya keren banget

    Kayaknya Joona salah paham nich.. Keliatan khan, klo keduanya msh sama2 cinta. Smg endingnya Kyu sama Joona bs bersama lg
    Semangat ya Thor buat lanjut ceritanya 😄😄

  7. Nyesek sampe netes air mata, yaampun akhirnya kangen sekali dengan cerita ini, luar biasa suka sekali kak, btw kk ngak ada rencana buka wattpad kh?

  8. Joonaaaaaa.. akhirnya you are back! Kangen banget sama joona di ff ini ❤ dan akhirnya updates jugaa..

  9. Akhirnyaa, setelah nunggu sekian lama. Bagud bgt kak, semangat buat lanjut sampai end ya. Ya ampuunn, bagus banget pokoknya.

  10. sumpah deh aku pikir beneran yang mau nikah itu kyu ga taunya donghae semoet baper deh..
    joona pasti bingung tu…
    kyu harus cepetan deh kejar tu joona da 2 tahun berlalu jangan dan sekarang ketemu lagi klu cinta jangan dilepas lagi dong ksn kalian saling cinta,lanjut….

  11. Sepertiny aku telat baca lanjutannyaa… parahnya lagi telat sebulaaan…. Hiks hiks… maafkeuun…

    Pas buka blog ini dan ada postingan paling atas… bahagia sekali sayaa… #jingkrak2…

    Mereka saling mencintai dan tidak ingin yg lain terlukaa… So sad…

    Cerita super kereeen… sempat ketipu tadi.. kirain yg bakal married itu Kyuhyun… eh, ternyata Donghae… Oh my… poor joon-a… pasti tadi dia shock beraaat…

    I really enjoy your story… Terima kasih banyak telah melanjutkan cerita ini…

    Semangat dan selamat beraktivitas 🙂

  12. kan emg dah kalian berdua tuh cuma bisa nyakitin dia sendiri ajaaaaa egonya itu bener number 1 ya wkwkwkak gemes gasih duhhhh kyuhyun joona!!! sumpah aku udah degdegan bgt aku pikir beneran bakal kyuhyun yg nikah tp jd kesel sendiri soalnya kyuhyunnya ga setia berari bhahahahak ngekeuh pokoknya kyuhyun harus sama joona! wkwkw ditunggu selaluuuu lanjutannya kaaaaakk fighting!!

  13. Setelah sekian lama di tunggu Akhirnya update jg. Ceritanya sangat menarik n bikin baper😍😍😍😄😄😄. Ditunggu kelnjutannya

  14. Miaan author baru comment disini hehehehe..

    Btw ini ff termasuk ff favorite ku dan ku tunggu selalu kelanjutannya.. Setelah lama ga update dan update part 8 ini bikin happy deh akhirnya bisa baca lanjutan ceritanyaa wkwk..
    Udah salam paham aja, tadinya dikira yg mau nikah lagi itu Kyu ternyata bukan hahaha, kena deh readers nya… Udah gregetan pengen bilang “Ihhh kok Kyuhyun bisa cepet move on nya trs mau nikah lagi”
    Ternyata engingengggg wkwkwk salah duga deh..

  15. Ya ampuun aku aku udah ky emak2 yg nonton sinetron pas lg seru2nya, deg2annya eh malah ceritanya bersambung…pengen guling2 gemes deh jdnya

  16. Aku bisa bilang apa selain kata ” kakak yang terbaik”
    Pokoknya aku tunggu lagi part selanjutnya. Semoga kakak dikasih waktu sedikit luang buat sekedar nulis lanjutin part selanjutnya.
    Saranghae :* :* :*

  17. Pingin terbang kesana..menghajar semuanya..kyuhyun dan juga lee joon-a
    Dasar tidak peka…mau sampai kapan seperti ini…anakku sudah mau SMA..kok mereka belum bersatu…hiksss…

  18. Ahh kirain kyuhyun yg mau nikah 😂😂😂 udah bapererrrr akooh kak 😂😂😂😘😘😘

  19. Nunggu chapter selanjutnya unn.
    Udah buka blog ini berapa Kali. Demi nungguin next part. Semangat untuk part berikutnya yah unn.

  20. Udh nysek pakk banget…ehhh taunya wkwkwkwk… tiap baca crta dari kk tu nyseknya dpet feelnya dpet pokoknya da best..

  21. Ya ampun aku baru tau ff judul ini update lagi, seneng bgtttt
    Waaaah awal-awal nyesek akhirnya lol
    Ditunggu next chapternya tapi please jangan tahun depan update lgi nya 😅

  22. Ya ampun udah nyesek dari awal kirain kyuhyun nya beneran nikah lagi ternyata zonk 😂

    Ini keren banget min di tunggu next chap nya. Fighting

  23. Eh, kejutan diakhir! Aku suka kejutannya, sukaaaaa banget 😂
    Yehey yang nikah bukan Kyu… Joon-a, yang nikah bukan Kyuuuu, haha
    Ayolah Kyuhyun—Joon-a bersatu lagi, please 🙏😁
    Love love deh pokonya ❣

  24. baru nemu ini, langsung baca part 8, aceritanya sedih padahal ga tau cerita sebelumnya gmn, diakhir malah pengen ketawa, kayanya kyu dan joona orang yg suka menyiksa satu sama lain, suka menyakiti diri sendiri karna hal konyol sederhana yg jalan keluarnya tinggal mereka saling jujur aja saling terbuka, kan bikin gemes ya knp begitu aja susah ama gengsi duh.. kayanya ini bentar lagi end ya, ditunggu nih kelucuan mereka yg suka diam tapi rindu sampe ladang gandum dihujani coklat dan jadilah cococrunch, sampe negara api menyerang ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ

  25. Nyesek parah gila kirain beneran kyuhyun nikah lagi eh taunya donghae wkwkw dan lagi si onge kok kepikiran juga dapet diskon gaunnya hahaha

  26. Luar Biasa kaget, udh baperre eh taunyaaa.. Pokoknyaaa bestt sehh.. Smuaa karya kakak slalu punya warna tersendiri

  27. Uhhh udah hampir patah hati buat ke sekian kali, taunya yg nikah donghae, langsung naik lagi mood aku eon wkwk. Semoga abis ini kyuhyun joon-a bisa pdkt lagi wkwk

  28. salah paham lagi tv yang ini langsung ketahuan,please….please…… satu part lagi,jangan banyak2,kasian mereka.

  29. Dipotongnya disaat yang kurang tepat😭😭😭

    Sudah menunggu lama banget buat kelanjutan semua cerita2mu.

    Ditunggu untuk nextnya, semangat terus untuk membuat ff eonnie 😊💪🏻

    Tadi sempet shock sihh kalo sampe kyuhyun yang jikah lagi ehh ternyata donghae 😂

  30. Aku yg beberapa lama ga baca fanfic lagi, ga online lagi hiiikkks, lihat ini update senangnyaaaaaa.
    Thank you miss vanilla, hehe
    Always kereeeen, ckck alurnya ga ktebak, smpet hopeless sama khyuhyun, berasa ikutan patah hati gituuuu 🙁🙁 wkwkwkwkwkwk trnyata donghae. Cant wait for the next, keep fighting, always be great, 💞💞💞💞💞👍👍👍👍👍

  31. Termasuk dlm list ff favorit😍😍😍
    Ditunggu ya kelanjutannya n jg penikmat karya2 mba yg lainnya. Ceritanya menarik2👍👍👍👍

Leave a reply to Sari astuti Cancel reply